Rabu, 04 Januari 2012

Bahaya jatuh cinta

Jatuh cinta dapat menganggu akal sehat dan meracuni hati dan pikiran. Efeknya tak jauh beda dengan obat bius. Meningkatkan hormon endofrin, si pemberi rasa nyaman pelakunya.

Ia menimbulkan berbagai adiksi komunikasi. Membuat orang yang terkena kehilangan kepekaan sosial. Mengacaukan administrasi kehidupan pribadinya. Meningkatkan insting politik cinta orang yang terjangkit.

Terkadang mampu menghancurkan pundi-pundi ekonomi. Ilmu manajemen dan akutansi seakan tak berguna dalam kondisi ini.

Apapun dapat menjadi pembenaran hukum cintanya. Ia melahirkan pujangga-pujangga baru.
Jatuh cinta juga telah meluluskan banyak guru cinta. Otak pelaku sering hang layaknya komputer. Deret ukur dan deret hitung sperti tak mampu mengakulasi hal satu ini.Sesekali menurunkan kesehatan tubuh pengidapnya. Tak ada vaksin yang mampu menangkal virus ini karena ia adalah fitrah manusia.

Ilmuwan cinta pun lahir karenanya. Mereka menghasilkan berbagai teori dan teknik cinta baru.Banyak orang yang mendadak menjadi public relations karenanya. Mereka semua berusaha membangun dan menjaga citra. Ada juga yang jadi pustakawan dengan mengoleksi buku, tulisan, foto atau apapun yang berhubungan dengan dia. Tiba-tiba ada yang rela menjadi bodygruard menjaga sang kekasih. Pekerjaan menjadi tukang ojek pun dilakoni demi yang tersayang. Kalau yang memiliki mobil masih lebih beruntung karena jadi supir pribadi.
Banyak pembunuh lahir karena cinta tetapi penjahat pun tobat karenanya.

Cu Pat Kai berkata, “Cinta, deritanya tiada akhir !“

Tidak ada komentar:

Posting Komentar